Wabup Gresik Gencar Lakukan Pembinaan Tenaga Kependidikan

Kegiatan ini diikuti oleh SD Negeri dan swasta di wilayah kerja Kecamatan Bungah, Sidayu, Dukun, Ujungpangkah, dan Panceng. Total  berjumlah 93 SD.

Wabup Gresik Gencar Lakukan Pembinaan Tenaga Kependidikan
Wabup Aminatun Habibah saat memberikan pembekalan tenaga kependidikan. FOTO: SYUHUD/HARIAN BANGSA

Gresik, HB.net  -  Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, gencar melakukan pembinaan tenaga kependidikan  dalam rangka peningkatan pelayanan kualitas pendidikan.  Seperti yang dilakukan di Aula Kantor Dinas Pendidikan, Jumat (17/3/2023).

Kegiatan ini diikuti oleh SD Negeri dan swasta di wilayah kerja Kecamatan Bungah, Sidayu, Dukun, Ujungpangkah, dan Panceng. Total  berjumlah 93 SD.

Wabup mengatakan, layanan pendidikan, Pemerintah Kabupaten Gresik masih belum dapat sepenuhnya memberikan bantuan 100%. Untuk itu, perlu  saling bekerjasama antar pemerintah dan sekolah, sehingga dapat menciptakan inovasi yang menarik dalam meningkatkan kualitas sekolah masing-masing.

"Intinya, harus ada kolaborasi dan sinergi antar instansi pendidikan dan kepala sekolah. Tetap saling belajar satu sama lain dan jangan minder. Yang muda tanya kepada yang senior dan yang senior jangan pelit ilmu," ucap Wabup.

Menurut ia, koordinasi menjadi hal yang penting dalam meratakan tingkat pelayanan di sekolah. Hal ini dikarenakan, penilaian kedepan akan berbasis sampling. Hanya beberapa sekolah yang dinilai sebagai rujukan.

"Nanti penilaian kedepan akan berbentuk sampling. Jadi tidak semua lembaga yang dinilai, tapi hanya beberapa saja. Apabila sekolah yang dijadikan sample dinilai jelek, otomatis sekolah yang lain terkena imbasnya," jelasnya.

Dia juga mensoroti 70% infrastruktur sekolah di Gresik yang kurang layak. Kedepannya, dia  bersama jajaran dinas terkait akan berkolaborasi untuk mengupayakan hal tersebut.

Sementara itu, Kadispendik Gresik, S. Haryanto mengatakan, solusi dalam mengembangkan sarpras sekolah dapat dengan memanfaatkan dana CSR industri sekitar dan ikut serta dalam program UPZ.

"Memang kita sadari bersama, kita masih banyak kekurangan. Karena kalau menggantungkan APBN dan APBD saat ini cukup sulit, karena jatahnya  dikurangi pusat untuk refocusing yang lain," terangnya.

Ia berharap, agar hal tersebut tidak membuat proses pendidikan kendor. Ia berpesan agar seluruh lini dapat memberikan yang terbaik sebagai fasilitator pendidikan.

"Untuk para kepala sekolah, pengawas, dan penilik, ayo coba memberikan pelayanan dari hati. Jangan sampai pilih kasih dan berakibat menelantarkan anak didik kita. Karena kita ini bekerja dalam rangka menjadi fasilitator untuk anak didik kita," tutupnya. (hud/ns)