Wabup Wanti-Wanti BLT Tak Disunat

Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo Subandi memberi peringatan kepada para kepala desa (kades) dan camat soal penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dana desa (DD).

Wabup Wanti-Wanti BLT Tak Disunat
Wabup Subandi menyerahkan BLT DD di Desa Durungbedug Candi, Senin (9/8).

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo Subandi memberi peringatan kepada para kepala desa (kades) dan camat soal penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dana desa (DD).

Subandi meminta agar proses pendataan penerima BLT DD selalu diputuskan melalui musyawarah desa (Musdes) dan melibatkan perangkat RT dan RW. Itu agar warga yang berhak bisa menerima BLT DD dan tidak terlewati.

"Melalui musdes, keputusan penetapan KPM BLT DD lebih transparan dan mencegah penyimpangan, termasuk pemotongan dan penggelembungan data," cetusnya saat penyerahan BLT DD di Kantor Desa Durungbedug Candi, Senin (9/8).

Mantan ketua Komisi A DPRD Sidoarjo ini pun mewanti-wanti ke para kades dan camat agar saat pendataan melalui RT-RW, dicek ulang. Dia tidak ingin ada warga yang mestinya mendapatkan hak sebagai KPM, tapi terlewati.

Kades Durung Bedug M Zainuri menjelaskan, ada 72 warga yang menerima BLT DD. Masing-masing warga menerima Rp 300 ribu per bulan selama tiga bulan. "Jadi masing-masing menerima Rp 900 ribu," cetusnya.

Penyaluran BLT DD juga digelar Pemerintah Desa (Pemdes) Tempel, Kecamatan Krian, Senin (9/8). Penyerahan BLT DD ini dilakukan simbolis oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Di desa Tempel, ada 50 warga setempat yang menerima BLT DD.

Dalam kesempatan itu, Bupati Muhdlor berpesan agar warga memanfaatkan BLT DD untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Tidak dibelanjakan kebutuhan konsumtif, tapi belanja kebutuhan pokok," cetusnya. (sta/rd)