Warga Balongbendo Kesal, Pagari Kubangan Proyek Drainase
Sejumlah warga Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, akhirnya bereaksi menyusul ketidakjelasan proyek pembangunan saluran air disepanjang jalan nasional By Pass Balongbendo-Ciro, Desa Bakung Tumenggungan.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Sejumlah warga Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, akhirnya bereaksi menyusul ketidakjelasan proyek pembangunan saluran air disepanjang jalan nasional By Pass Balongbendo-Ciro, Desa Bakung Tumenggungan. Di beberapa titik, warga bergerak memagari kubangan-kubangan bekas galian u-ditch dengan menggunakan tali rafia, pasangan banner, tempat sampah dan tonggak-tonggak kayu yang dipasang kain lusuh.
Di Dusun Bakalan, warga secara sporadis menimbun kubangan dengan u-ditch terbuka sedalam kaki orang dewasa dengan menggunakan material pasir. Aksi sosial yang digelar di sejumlah titik, Kamis (17/3) malam. Ini diduga sebagai bentuk kekecewaan terhadap amburadulnya pengerjaan proyek Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali senilai Rp 234 miliar.
Nasib proyek drainase yang diduga mandeg sejak dua bulan lalu itu sendiri tak jelas berlanjut atau tidak. Sebab, banyak menyisakan pekerjaan yang tak tuntas. Seperti kubangan, pengurukan tepi saluran air dan remuknya tutup saluran akibat tak kuat menahan beban.
Padahal, proyek tersebut baru digarap sekitar Januari tahun 2022 ini menjadi satu paket dengan rehab dan rekonstruksi jalan nasional di wilayah Kertosono, Jombang, Mojokerto, Gempol dan Balongbendo (Sidoarjo).
"Lubang-lubang bekas galian ini sangat meresahkan warga Bakung Tumenggungan. Ada kubangan tepat di rumah warga dibiarkan begitu saja, dan sangat membahayakan. Terutama bagi pengendara kendaraan bermotor, " kata Nanang Sugiadi seorang warga disela-sela aksi.
Karenanya ia berharap pekerjaan rumah proyek ini dituntaskan. "Harapannya segera diperbaiki. Karena ini sangat membahayakan pejalan kali maupun pengendara motor. Banyak motor yang nyungsep, mau minta berapa korban lagi baru ditangani, " ucapnya.
Menurutnya, pengerukan pondasi tiang PJU di Ciro ini, misalnya. Tentu ini sangat membahayakan, kalau misalnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tiang roboh dan menimpa pengguna jalan, apa nggak ada korban.
Bersama sejumlah aktivis pemuda setempat, warga memasang tali pengaman di pertigaan Ciro. Menurut penuturan sejumlah warga, kubangan tersebut telah mencelakai banyak pengguna jalan.Tak hanya memagari kubangan sedalam kurang lebih 70 cm itu dengan tali, warga juga memberikan karung-karung bekas agar tanda bahaya ini makin nampak bagi pengguna jalan.
Di grup media sosial, persoalan yang diangkat Bangsa Online dan Harian Bangsa ini mendapat respon positif. Warga berharap pihak pelaksana bertanggung jawab menuntaskan proyek ini. Bahkan akun Gatot yang terimbas proyek ini dengan kesal meminta agar ada aksi nyata dari pemerintah. Itu karena lubang jalan yang lebar terbentang persis didepan rumahnya. "Bukti hampir 2 bulan medak, mangkrak. Bukti, lihat banyak orang nyungsep depan rumah saya," kecamnya.
Sedangkan akun Inul juga memaparkan fakta lain. "Durung sak wulan barange wis morat marit boskuh, " Katanya sembari menayangkan foto tutup saluran beton yang tersingkap.
Demikian dengan akun Dono. "Sabar sabar nggeh Bu. Sangat betul tapi keselamatan pengguna jalan harus diperhatikan. Berapa kali orang keblowok ke situ," sindirnya.