Waspada Penyakit Pascalebaran, Dinkes Surabaya Anjurkan Cek Kesehatan
Euforia masyarakat selama libur Lebaran biasa dimanfaatkan untuk mengonsumsi beraneka ragam makanan.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Euforia masyarakat selama libur Lebaran biasa dimanfaatkan untuk mengonsumsi beraneka ragam makanan. Namun terkadang, masyarakat lalai dalam mengonsumsi makanan sehingga menyebabkan risiko bagi kesehatan. Apalagi setelah satu bulan menjalani ibadah puasa, masyarakat secara leluasa mengonsumsi makanan yang bisa saja menimbulkan masalah kesehatan, seperti jenis makanan berkalori tinggi.
Ketua Tim Kerja Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nur Laila menyampaikan penyakit tidak menular bisa menjangkit masyarakat karena pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit tidak menular itu di antaranya adalah hipertensi, diabetes, kolesterol, asam urat, stroke, jantung, dan gerd atau gastritis (maag). Karenanya, masyarakat diharapkan waspada dan membatasi mengkonsumsi makanan yang dapat menimbulkan risiko penyakit.
“Makanan yang disajikan memang beragam, ada yang manis, berlemak, pedas, hingga minuman dingin. Semua itu boleh dikonsumsi tetapi harus dibatasi. Kalau tidak dikontrol maka akan muncul gangguan kesehatan,” kata Nur Laila, Rabu (17/4).
Ia menjelaskan, selama bulan puasa hingga libur Lebaran pada periode 6-15 April 2024, penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien adalah hipertensi, diabetes, sakit kepala, gerd atau gastritis (maag), dan diare.
“Tidak menutup kemungkinan terjadi diare karena banyak orang-orang saat mudik, lupa mencuci tangan. Jadi mereka sudah menyentuh banyak hal, lalu langsung makan ketika disuguhkan makanan. Ini yang bisa menyebabkan diare pada saat momen lebaran,” jelasnya.
Sedangkan pada kasus rujukan di fasilitas kesehatan didominasi oleh penderita hipertensi, yang kemudian disusul oleh penderita diabetes. Jumlah kunjungan hipertensi dan diabetes di puskesmas selama libur lebaran sebagian besar berusia pada pra lansia, yaitu 45-59 tahun. Serta, lansia yang lebih dari 60 tahun.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan berbagai upaya promotif dan preventif untuk pencegahan penyakit tidak menular selama libur lebaran. Yaitu sosialis, melaksanakan skrining, dan menganjurkan kepada masyarakat agar mengonsumsi makanan yang sehat. Seperti, sayur dan buah, membatasi karbohidrat, gula, garam, dan lemak. Kemudian, rutin melakukan olahraga minimal 30 menit per hari.
Dokter Puskesmas Ketabang Arie Trisandy Adesaputra mengatakan, masyarakat sebaiknya dapat membatasi dan mewaspadai beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan pada tubuh. Seperti berkabohidrat dan berkalori tinggi. Sebab, selama libur Lebaran, beberapa pasien berbondong-bondong datang dengan kasus yang hampir mirip, yakni diabetes dan kolesterol tinggi.
“Karenanya yang sudah memiliki penyakit bawaan harus mewaspadai kalau memiliki faktor risiko terhadap penyakit tidak menular tersebut. Kita menganjurkan untuk membatasi dan mewaspadai makanan tersebut karena faktor resiko setiap orang berbeda-beda,” kata Arie Trisandy Adesaputra.
Arie Trisandy Adesaputra mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Masyarakat diminta untuk lebih peduli terhadap kondisi tubuhnya. Jika memiliki penyakit kronis atau menahun, harus mengonsumsi obat untuk mengendalikan penyakit dan melakukan kontrol kesehatan sehingga tidak terjadi komplikasi.
“Biasanya masyarakat memilih membeli obat sendiri tanpa diketahui oleh petugas kesehatan, lalu mengurangi dosis obat, ini lebih berbahaya. Jadi kontrol rutin terhadap penyakit tidak menular itu sangat penting,” terangnya.(ari/rd)