Forkopimda dan Tokoh Agama Bondowoso Jalani Skrining Vaksin Covid-19

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama di Kabupaten Bondowoso mulai menjalani skrining vaksin Covid-19.

Forkopimda dan Tokoh Agama Bondowoso Jalani Skrining Vaksin Covid-19
Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz bersama jajaran Forkopimda dan tokoh agama menjalani skirining vaksin Covid-19 sebelum disuntik
Forkopimda dan Tokoh Agama Bondowoso Jalani Skrining Vaksin Covid-19

BONDOWOSO, HARIANBANGSA.net - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama di Kabupaten Bondowoso mulai menjalani skrining vaksin Covid-19. Kegiatan ini dilakukan di Aula RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Rabu (27/1). Hal itu untuk memastikan kesiapan kondisi calon penerima sebelum disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Adapun yang diskirining diantaranya Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz, Dandim 0822 Letkol Kav. Widi Widayat, Wakil Ketua DPRD Sinung Sudrajat dan Ketua MUI KH Asy'ari Pasha. Sementara eksekutif diwakili Wabup Irwan Bachtiar Rachmat. Meski tidak menjalani skrining, pihak RSUD memastikan Wabup siap untuk divaksin.

Plt Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Yus Priyatna mengatakan, ada beberapa tahapan dalam skrining vaksin Covid-19. Diantaranya pendaftaran atau verifikasi dan skrining. Baru setelah itu proses vaksinasi. Pada saat skrining calon penerima diperiksa kondisi tubuhnya.

"Proses skirining itu menjawab 16 pertanyaan dari Dinas Kesehatan. Ditanyakan mulai dari riwayat penyakit, apakah pernah terpapar Covid-19 dan sebegainya," paparnya. Kemudian, calon penerima akan diperiksa tekanan darah dan denyut nadi.

"Kalau tekanan darahnya terlalu tinggi, vaksinasinya bisa ditunda. Kalau pernah terpapar tidak diberikan vaksin," ungakapnya

Adapun petunjuk penyuntikan Vaksin Sinovac, yakni apabila calon penerima demam atau suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius maka vaksinasi ditunda. Kemudian bisa dilakukan setelah demamnya sembuh. Itu pun juga dibuktikan bahwa dia  tidak menderita Covid-19, kemudian dilakukan skrining ulang.

Apabila tekanan darah di atas 140/90 maka calon penerima tidak boleh diberikan vaksin. Sementara untuk pasien TBC yang lagi menjalani pengobatan bisa divaksinasi, dengan catatan setelah dua minggu mendapatkan obat anti Tuberkulosis.

Menurut dr Yus, pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan Senin (1/2) mendatang di RSUD dr Koesnadi Bondowoso. Sementara untuk eksekutif akan diwakili Wabup Irwan Bachtiar Rachmat. "Untuk Senin pak Wabup kalau vaksin bisa langsung, rekam medik beliau baik karena berobat rutin ke RSUD," terangnya.

Sementara untuk seremonial vaksinasi hari Senin di RSUD dr Koesnadi Bondowoso diperkirakan 10 orang. "Dipastikan vaksin aman, karena untuk mengurangi penyebaran Covid-19 diantaranya vaksinasi," pungkasnya. (gik/diy)