Jagoan Digital Banyuwangi Kembali Digelar
Untuk Jagoan Digital tahun ini diikuti 126 anak muda dari 42 tim. Mereka yang terpilih untuk ikut bootcamp dengan mentoring secara hybrid.
Banyuwangi, HB.net - Jagoan Digital Banyuwangi dinilai sukses melahirkan talenta-talenta muda di bidang start up. Sejumlah alumni Jagoan Digital menorehkan berbagai prestasi, bahkan kini bekerja di start up besar nasional. Hal ini mendorong Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk menggelar kembali ajang tersebut.
"Program Jagoan Digital tidak hanya melahirkan start-up lokal, namun lebih dari itu kami melihat program ini menjadi wadah talenta yang siap untuk bekerja di start-up start-up besar nasional. Beberapa contoh dari alumni program jagoan digital menjadi tim di start-up startup besar, seperti Blibli dan Traveloka," kata Ipuk, Senin (14/11/2022).
Selain itu, ada pula beberapa alumni yang meraih prestasi di tingkat nasional. Seperti Top 3 Artifical Intelligence Huawei dan Top 10 Wirausaha Kemenpora. Ada pula yang berhasil meraih beasiswa LPDP Columbia University.
"Ini adalah investasi jangka panjang bagi kami, bagaimana mengajak anak muda lokal untuk berkolaborasi dan terus berprestasi dalam hal-hal yang positif,” tegas Ipuk. Jagoan Digital yang merupakan rangkaian program Jagoan Banyuwangi itu diluncurkan sejak 2021.
“Kami terus mengembangkan program ini dengan melibatkan start-up start-up nasional, seperti Gojek, Grab, Qasir dan DOT Technology untuk ikut serta mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi," jelas Ipuk.
Untuk Jagoan Digital tahun ini diikuti 126 anak muda dari 42 tim. Mereka yang terpilih untuk ikut bootcamp dengan mentoring secara hybrid. Mentoring dilakukan mulai dari 7-9 November via online, dan 14-15 November berlangsung tatap muka di Banyuwangi. Nantinya, mereka akan mempresentasikan pitch desk pada 30 November.
"Pesertanya tahun ini meningkat dua kali lipat dari tahun kemarin. Tidak hanya kuantitas, secara kualitas pesertanya juga ada peningkatan. Mereka ikut dan datang dengan berbagai ide dan platform yang menarik," kata Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, Budi Santoso.
Salah satu mentor, Khalifatul Ummah, Project Leader di Stealth Digital Banking, mengatakan Jagoan Banyuwangi bisa jadi solusi pengaplikasian teknologi di industri, utamanya pada industri kecil dan menengah (IKM).
"Ini bisa jadi solusi menciptakan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi, serta menjadi media digital kebutuhan IKM," pungkasnya. (guh/diy)