Resahkan Pengguna Jalan, Tujuh Remaja Diringkus Polisi
Sejumlah remaja yang mengendarai sepeda motor memukuli kendaraan yang sedang berpapasan dengan mereka.
Jombang, HARIANBANGSA.net - Sejumlah remaja yang mengendarai sepeda motor memukuli kendaraan yang sedang berpapasan dengan mereka. Peristiwa ini sempat viral di medsos. Sedangkan kejadiannya di Jalan Jombang-Tuban, tepatnya di Desa Tambakberas, beberapa hari lalu. Polisi pun bertindak cepat. Tujuh orang berhasil diamankan.
Polisi berhasil mengamankan tujuh remaja usia belasan tahun setelah identitas mereka diketahui, Rabu (9/2). "Tujuh anak yang berhasil kita tangkap di rumahnya masing-masing. Mereka ini kelompok yang melakukan aksi penyerangan ke truk itu," ungkap Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan.
Dijelaskan, penangkapan itu dilakukan polisi setelah penyidik gabungan dari Satrskrim, Satlantas juga Sat Sabhara Polres Jombang melakukan penyelidikan kepada video yang viral itu. Polisi, akhirnya berhasil mengidentifikasi wajah para pelaku beserta kendaraannya.
Lima dari tujuh pelaku yang ditangkap, adalah SYP (15) dan YFP (18), warga Kecamatan Ploso, PKK (17), FDI (17) dan FSY (18), warga Kecamatan Jombang.
"Dua yang pertama itu kakak adik. Mereka adalah pelaku penyerangan. Satu membonceng. Satu menyerang. Untuk yang lainnya ini mereka ada yang tugasnya merekam, ada pula yang ikut-ikut saja," terang Teguh.
Dikatakan Teguh, dari hasil pemeriksaan polisi, aksi para remaja ini disebutnya berlangsung Kamis (3/2) pekan lalu, sekitar pukul 00.00 WIB. Aksi itu juga disebutnya berhubungan dengan penangkapan salah satu pesilat karena berkerumun dan membawa senjata tajam di SPBU Tambakrejo.
"Jadi memang mereka satu kelompok. Beberapa diantaranya juga terafiliasi dengan perguruan silat. Setelah kita bubarkan (di SPBU Tambakrejo), mereka pulang ke rumahnya sembari melakukan aksi itu di jalan," bebernya.
Selain mengamankan tujuh remaja itu, lanjut Teguh, polisi juga menyita sebuah sepeda motor Yamaha V-Xion nopol S 5143 OAG yang jadi sarana mereka beraksi. Sayangnya, sebilah potongan bambu yang digunakan para remaja ini menyerang truk, hingga kemarin belum ditemukan. "Alat untuk menyerang sudah dibuang sama pelaku," imbuhnya.
Dari hasil interogasi, kedua pelaku pemukulan itupun mengakui perbuatannya. Mereka mengaku melakukan penyerangan itu sebagai bentuk kesenangan dan euforia saja. "Tujuan mereka hanya pingin menunjukkan eksistensinya. Mereka merasa keren bisa konvoi malam hari," jelas Teguh.
Meski sudah berhasil ditangkap, polisi menyebut belum melakukan penahanan kepada ketujuh anak ini. Polisi masih menunggu laporan dari korban, yakni pemilik truk dalam video viral itu.
"Penahanan belum, namun kita tetap lakukan wajib lapor kepada mereka sebagai tanggung jawab. Nanti kalau memang korbannya lapor, ya kita akan tindaklanjuti," pungkasnya.(aan/rd)