Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kloter Terakhir, Gubernur Khofifah Bagikan Bendera Merah Putih
Secara khusus pada 244 jemaah haji yang baru tiba di tanah air tersebut, Gubernur Khofifah meminta untuk mengibarkan bendera merah putih di masing-masing rumah jemaah haji.
Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan jemaah haji kloter SUB-38 dengan membagikan bendera merah putih di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (13/8/22).
Secara khusus pada 244 jemaah haji yang baru tiba di tanah air tersebut, Gubernur Khofifah meminta untuk mengibarkan bendera merah putih di masing-masing rumah jemaah haji.
"Kita berbagi bendera merah putih, dan kepada ketua kloter yang secara simbolis menerima, Saya berpesan supaya dikibarkan di kediaman masing-masing," kata Gubernur Khofifah.
Ia menyampaikan bahwa pembagian bendera merah putih ini adalah bagian dari gerakan nasional membagikan 10 juta bendera. Khofifah berharap semua elemen pun melakukan hal yang sama dari mulai kepala desa, lurah, hingga kepala daerah serta masyarakat secara umum.
"Kita juga mengajak agar elemen-elemen instansi vertikal yang bertugas di Jawa Timur juga melakukan hal yang sama," katanya.
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan bahwa membagikan bendera merah putih kepada para jemaah haji adalah bentuk penguatan dalam membangun semangat nasionalisme - religius.
"Kita bangun semaksimal mungkin di negeri ini, bahwa mandat dari sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa yang artinya bahwa proses cinta tanah air harus diikuti dengan bagaimana penguatan dari sisi nasionalisme dan religiusitas ," jelasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menerangkan bahwa jemaah haji yang diberangkatkan dari embarkasi Surabaya berjumlah 16.835 orang jamaah haji. Kemudian yang telah kembali pulang ke tanah air melalui 38 kloter ada 16.809 orang jemaah haji.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan 23 jamaah haji embarkasi Surabaya telah wafat saat menjalankan ibadah haji di tanah suci, dan 3 orang jemaah haji saat ini tengah sakit. Dan 2 orang diantaranya tengah menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi dan 1 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Surabaya.
"Bagi jemaah yang wafat, kita sampaikan duka cita, innalillahiwainnailaihirojiun kita semua ikut berbela sungkawa mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah dan semua dimasukkan ke dalam surganya Allah," ucapnya.
"Dan mereka yang sakit semoga segera diberikan kesembuhan oleh Allah subhanahu wa ta'ala," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris PPIH Surabaya, Abdul Haris mengatakan, hingga kedatangan kloter 38 hari ini, jumlah jemaah dari Jatim yang meninggal mencapai 23 orang. Serta, 3 jemaah masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi karena sakit. Tiga jemaah tersebut, berasal dari kab Tulungagung, kab Pamekasan dan Surabaya.
"Semuanya berjenis kelamin laki-laki," tegasnya.
Jemaah yang masih dirawat di RS Arab Saudi itu, lanjutnya, akibat kelumpuhan. Mereka akan diterbangkan ke Indonesia jika sudah bisa menempuh perjalanan pesawat.
"Kita belum tahu kepulangan tiga jemaah yang dirawat itu, apakah didampingi oleh PPIH Arab Saudi atau perwakilan haji dari pemerintah Arab Saudi. Kalau disini pasti kita dampingi untuk dirawat di rumah sakit haji atau di tempat asalnya," jelasnya.
Mengenai jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19, Haris menyebut dari kloter 1 hingga 38, sebanyak 42 jemaah yang dinyatakan positif Covid-19. Rinciannya, 36 jamaah pada kloter 1 hingga 20. Dan, 6 jamaah kloter 21 hingga 38.
"Alhamdulillah pada kloter terakhir tidak ada jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19. Seluruh jamaah tiba di Bandara Juanda langsung di swab dan hasilnya negatif," ungkapnya.
Hadir Kepala KKP Kelas I Surabaya, Sekretaris PPIH, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Jatim dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jatim.(dev/ns)