SMAN 1 Situbondo Gelar SPAB untuk Menghadapi Bencana
Bencana banjir pada tahun 2002 dan 2008 menjadi pelajaran bagi para siswa dan guru SMAN 1 Situbondo

Situbondo, HARIANBANGSA.net – Bencana banjir pada tahun 2002 dan 2008 menjadi pelajaran bagi para siswa dan guru SMAN 1 Situbondo. Agar mereka bisa tanggap menghadapi bencana, terutama banjir, sekolah yang berada di Jalan PB Sudirman No. 5A Desa Patokan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo ini mengadakan pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
SPAB diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dengan menggandeng Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur sebagai fasilitatornya. Tiga fasilitator yang bertugas adalah Rachmad Subekti Kimiawan, A. Khairus Shafi, dan Yan Aditya Putra. Kegiatan ini diadakan pada Selasa-Rabu, 18-19 Februari 2025.
“Adanya SPAB ini diharapkan warga satuan pendidikan di SMAN 1 Situbondo dapat tanggap saat menghadapi bencana dan dapat mengurangi risiko akibat bencana yang terjadi. Selain banjir, sekolah ini pernah terdampak bencana gempa bumi,” kata Kepala SMAN 1 Situbondo Dwi Retno Susanti, Rabu (19/2).
Sedangkan Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Jatim Dadang Iqwandy mengatakan, Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang beberapa tahun terakhir Indeks Risiko Bencananya ada peningkatan. “Indek Risiko Bencana merupakan salah satu indikator pemerintah dalam menentukan regulasi untuk menentukan kebijakan di Komisi E dalam hal mitigasi bencana,” jelas Dadang Iqwandy.
Sementara, anggota DPRD Jatim Komisi E Zeiniye mengatakan, pentingnya kita semua duduk bersama dengan para pemangku kebijakan dalam menentukan kebijakan, terutama terkait dengan mitigasi bencana. “Hal ini terjadi ketika beberapa hari terakhir di Situbondo diguyur hujan 5 jam, dampaknya langsung terasa dengan terjadinya banjir. Sehingga mitigasi bencana sangatlah penting terutama pada satuan pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, semua pihak berupaya meminimalisir dampak risiko yang ditimbulkan oleh bencana. “Bantuan simbolis saat terjadi bencana bukan merupakan solusi tetapi lebih pada edukasi pada fase prabencana. Hal ini guna meningkatkan kapasitas warga satuan pendidikan,” tambah Zeiniye yang membuka kegiatan ini.
Sekitar 100 peserta hadir dalam kegiatan SPAB ini yang meliputi 95 peserta perwakilan siswa, guru, staf sekolah, dan 5 orang BPBD Situbondo. Hadir pula Kalaksa BPBD Situbondo Sruwi Hartanto.(*)