Wali Kota Beri Bantuan Tukang Ojek dan Sopir Angkutan
Tak hanya untuk pelaku usaha maupun UMKM. Kali ini, Habib Hadi menyalurkan bantuan untuk para tukang ojek online (Ojol) maupun sopir angkutan.
Probolinggo, HB.net - Naiknya Harga BBM diimbangi dengan pemberian insentif ataupun bantuan. Seperti yang terjadi saat ini, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi tiap hari menyalurkan bantuan bagi masyarakat.
Tak hanya untuk pelaku usaha maupun UMKM. Kali ini, Habib Hadi menyalurkan bantuan untuk para tukang ojek online (Ojol) maupun sopir angkutan.
Rabu (9/11) pagi, mereka berkumpul di halaman Museum Probolinggo bertemu dengan Wali Kota. Serah terima bantuan sosial (bansos) berupa uang yang dikoordinir oleh Dinas Perhubungan setempat. Adapun besaran bantuan sosial yang diberikan adalah Rp 150 ribu per bulan. Sebanyak 461 orang, menerima bansos PMK 140 untuk 3 bulan, totalnya Rp 450 ribu.
Selain itu, ada juga 45 orang menerima bansos PMK 134 untuk 2 bulan dengan total Rp 300 ribu. Sedangkan sisa 1 kali bansos PMK 134 sebesar Rp 150 ribu akan disalurkan pada perkiraan akhir bulan November.
Menurut Habib Hadi mengatakan sasaran penerima bansos kali ini adalah pelaku transportasi sebanyak 506 orang. Terdiri dari berbagai segmen moda transportasi.
“Kita menyalurkan bantuan sosial terhadap pelaku transportasi. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Total semuanya ada 506 dari berbagai segmen yaitu dari ojek pangkalan, ojek online, maxim, grab, gojek dan angkutan kota semua kita kumpulkan,” jelas Wali Kota Habib Hadi yang hadir bersama perwakilan Forkopimda.
Penyaluran bansos ini merupakan komitmen pemerintah untuk membantu meringankan beban para pengemudi ojek dan transportasi umum lainnya atas dampak kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa’bani, menegaskan, di 2 tahun terakhir banyak sektor ekonomi terganggu, dikarenakan pandemi Covid-19. Maka dari itu penyaluran bansos ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meminimalisir inflasi dan perlambatan ekonomi.
“Imbas Covid 19 di dua atau tiga tahun terakhir, berimbas pada semua sektor. Ini yang membuat pemerintah mengambil kebijakan. Bantuan sosial untuk masyarakat dikeluarkan sebagai upaya meminimalisir dampak negatif situasi perekonomian yang ada saat ini,” ujarnya. (ndi/diy)