Bupati Ipuk Minta IDI Dorong Pelayanan yang Promotif dan Preventif

Pelayanan kesehatan promotif, mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Sementara pelayanan kesehatan preventif, yaitu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.

Bupati Ipuk Minta IDI Dorong Pelayanan yang Promotif dan Preventif
Foto bersama usai pelantikan IDI Banyuwangi.

Banyuwangi, HB.net - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Banyuwangi periode 2022-2025, Sabtu (5/10/2022).

"Harapan saya, pengurus IDI Banyuwangi dapat bersinergi dalam rangka mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang terintegrasi, aman, berkualitas dan efisien," ujar Ipuk.

"Selain itu, kami harap pelayanan IDI lebih diarahkan pada promotif dan preventif daripada kuratif dan rehabilitatif. Dengan pelayanan promotif dan preventif kesehatan masyarakat dapat dijaga sejak dini," tambah Ipuk.

Pelayanan kesehatan promotif, mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Sementara pelayanan kesehatan preventif, yaitu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.

Seperti penurunan angka kematian ibu dan anak. Ipuk berharap IDI bisa memberikan edukasi pentingnya calon ibu tentang pola hidup sehat. Demikian juga dengan stunting, Ipuk berharap tindakan-tindakan pencegahan bisa dioptimalkan.

IDI telah banyak membantu pemerintah seperti penanganan pandemi Covid-19, dan penanganan kesehatan di masyarakat lainnya. "Atas nama Pemkab Banyuwangi, saya berterimakasih telah membantu dan bergotong royong menghadapi pandemi Covid -19," tutur Ipuk.

Ipuk berharap para pengurus yang baru dilantik dapat melaksanakan tugas dengan amanah.

Ketua IDI Cabang Banyuwangi Periode 2022-2025, dr Nelly Mulyaningsih, mengatakan visi IDI adalah membantu program kesehatan pemerintah daerah. "Kami mohon dukungan dan kerjasama pemerintah dalam advokasi kesehatan dan program-program IDI ke depan," ujar Nely.

Ada tiga hal mendasar yang menurutnya harus dilakukan IDI. Pertama, IDI harus memiliki kemampuan melihat dan menganalisis situasi global, regional dan nasional. IDI juga mesti menentukan apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, dan langkah strategis apa saja yang akan dilakukan.

IDI juga harus mampu keluar dari zona nyaman yang sesungguhnya tidak produktif. "Sudah saatnya kita melakukan transformasi di segala bidang. Sama seperti yang disampaikan bupati, lebih fokus pada tindakan yang promotif dan preventif," ucap Nely. (guh/diy)