Survei BI, IKK Perekonomian Jatim Meningkat

Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) kepada 905 responden di Jawa Timur (Jatim), mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi berada pada level optimis dan mengalami peningkatan.

Survei BI, IKK Perekonomian Jatim Meningkat
Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jatim.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) kepada 905 responden di Jawa Timur (Jatim), mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi berada pada level optimis dan mengalami peningkatan.

Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2022 sebesar 128,68. Angka ini lebih tinggi dari November 2022 sebesar 124,93. Hasil survei tersebut tetap positif sejalan dengan IKK Nasional pada Desember 2022 sebesar 119,90, atau tetap berada pada level optimis (indeks > 100).

Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto mengatakan, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) mencerminkan persepsi konsumen terhadap kinerja perekonomian saat ini tetap berada pada level optimis dan meningkat dari capaian bulan sebelumnya.

"Hal ini tercermin dari IKE Desember 118,51 meningkat sebesar 115,40 dari November. Peningkatan IKE didukung oleh komponen pembentuknya, yaitu tingkat penghasilan konsumen, ketersediaan lapangan kerja dan tingkat konsumsi durable goods (pembelian barang tahan lama)," katanya, Jumat (13/1).

Pada Desember 2022, 42,98 persen responden menyatakan, persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dibanding 6 bulan yang lalu meningkat. Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan (Juni 2023) meningkat dan tetap pada level optimis (indeks > 100). Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Desember 2022 sebesar 138,86.

Berdasarkan komponen pembentuk IEK, meningkatnya keyakinan responden terhadap kondisi ekonomi ke depan didukung oleh ekspektasi penghasilan konsumen, kegiatan usaha, dan ketersediaan lapangan kerja.

Sebanyak 43,98 persen responden memprakirakan stabil dan 51,16 persen memprakirakan penghasilan 6 bulan mendatang lebih tinggi. Dari 51,16 persen tersebut, 40,82 persen memperkirakan adanya kenaikan omset dan 37,58 persen ada kenaikan/tambahan gaji/upah serta 33,91 persen responden menyatakan akan ada kenaikan tambahan pendapatan diluar gaji/upah/omzet.

"Hasil survei kondisi keuangan konsumen berdasarkan jenis penggunaan menunjukan mayoritas penghasilan responden pada Desember 2022 digunakan untuk kebutuhan konsumsi 75,41 persen, pembayaran cicilan atau pinjaman 11,45 persen dan tabungan 13,14 persen," pungkasnya. (diy/rd)