Tanyakan Pencairan Bansos, Sopir Angkota Ngeluruk ke Balai Kota Malang
nur syaifudin
May 11, 2020 10:57
0
MALANG, HARIANBANGSA.net - Ratusan sopir angkutan kota (angkot)Kota Malang ngeluruk ke Balai Kota Malang. Mereka minta penjelasan pendistribusian bansuan sosial (bansos) terdampak Covid-19 baik dari daerah maupun pusat.
Wakil Ketua Serikat Sopir Indonesia (SSI) Bambang Kurniawan menyampaikan tiga tuntutan kepada pihak Pemkot Malang, salah satunya mengajukan bansos sama dengan dari pusat yakni Rp 600 ribu.
"Kami tidak menghendaki bantuan berupa sembako atau nominal Rp 300 ribu," kata Bambang, Senin (11/5).
Masih kata Bambang, teman-teman sopir angkot beralamatkan KTP Kabupaten Malang yang menjadi sopir angkota, ingin bisa dicover oleh Pemkot Malang.
Sementara, Koordinator sopir antar daerah Sunarko menyampaikan, sopir atau warga akan mematuhi imbauan Pemkot Malang jika kebutuhan sosial ekonominya terpenuhi.
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, bantuan sosial yang diberikan pemerintah pusat sebesar Rp 600 ribu dari Kemensos RI untuk berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"Khusus diberikan kepada pemegang kartu PKH dan sejenisnya. Ada Covid atau tidak, mereka sudah terploting secara database di Kemensos RI," jelas Sutiaji.
Bansos APBD Kota Malang hanya mampu mengeluarkan Rp 300 ribu/KK/bulan. Sedangkan, bantuan dari Provinsi sebesar Rp 200 ribu/KK/bulan dan di top up Pemkota Malang Rp 100 ribu senghingga menjadi Rp 300 ribu/KK/bulan.
Kepala Dishub Kota Handi Priyanto menginformasikan data sopir yang masuk untuk mendapatkan bantuan sembako ada 1033 orang (sopir). Sudah terdistribusikan kepada 800 orang, kekurangan sebanyak 233 orang.
"Khusus bantuan tunai Rp 300 ribu dari Pemkot Malang hanya sebanyak 980 orang saja (KTP Kota Malang),"terang Handi. (iwa/thu/ns)
