RSUD Dr Soetomo Sukses Pisahkan Kembar Siam ke-131
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengapreasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo karena sukses melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam atas nama Azizah Syafa dan Azzahra Syafa berusia 8 bulan.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengapreasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo karena sukses melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam atas nama Azizah Syafa dan Azzahra Syafa berusia 8 bulan.
Kembar siam yang dialami Azizah dan Azzahra tergolong jenis kembar siam Ischiopagus yang terjadi pada area panggul bayi. Jenis ini tergolong langka. Berkat kerja sama tim dokter selama kurang lebih 18 jam, bayi kembar asal Ngawi ini selamat.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu operasi pemisahan serta perawatan Azizah dan Azzahra. Khususnya tim dari RSUD dr. Soetomo, Pemkab Ngawi dan Bank Jatim," ujarnya saat pelepasan kepulangan bayi di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Senin (13/1).
Adhy mengatakan, sebagai rumah sakit tersier terbesar dan terlengkap di Jawa Timur dan Indonesia Timur, RSUD Dr. Soetomo telah merintis program kesehatan penanganan bayi kembar siam sejak 1975. Maka ia menaruh kepercayaan besar bahwa penanganan di sini probabilitas keberhasilannya tinggi.
Secara keseluruhan, Adhy menyebut RSUD dr Soetomo telah menangani 131 kasus bayi kembar siam. Bayi kembar siam Azizah dan Azzahra merupakan kasus ke 126. "Hal ini menunjukan konsisten RSUD dr Soetomo sebagai rumah sakit rujukan khususnya pemisahan bayi kembar siam," ujarnya. "Perawatan selanjutnya akan dilakukan di fasilitas kesehatan RSUD Ngawi," imbuhnya.
Disamping urusan medis ada pembiayaan. Adhy memastikan bahwa perawatan hingga pasca operasi, biaya ditanggung oleh Bank Jatim. Sebab, operasi pemisahan kembar siam tidak termasuk skema BPJS Kesehatan. Sehingga untuk operasi kembar siam pisah panggul yang berdempetan, Pemprov Jatim meminta perawatan, menginap, operasi termasuk biaya dokter dan obat selama 3,5 bulan 0 rupiah.
Pasca operasi, bayi kembar akan dibawa dan dirawat di RSUD Ngawi. Kepada tim medis, Adhy berpesan untuk memperhatikan tumbuh kembang bayi kembar sehingga mereka tumbuh dengan normal baik secara fisik dan emosional. "Mohon didoakan keduanya menjadi anak yang bisa berkontribusi untuk pembangunan masyarakat. Seperti banyak kasus kembar siam yang selamat dan sukses salah satunya ada yang menjadi dokter," ungkapnya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jatim, RSUD dr. Soetomo, Bank Jatim, dan seluruh jajaran dokter yang bekerja sama secara luar biasa. "Terima kasih sinergi Pemprov Jatim, dr Soetomo, Bank Jatim dan seluruh tim dokter," ujarnya.
Menurutnya, sinergi pembiayaan bisa di-cover oleh CSR Bank Jatim di Kabupaten Ngawi. Yang mana, kata Ony, dialihkan untuk pembiayaan proses pemisahan kembar siam senilai Rp 600 juta. " CSR tidak melulu untuk infrastruktur, melainkan membantu keselamatan jiwa menjadi hal yang tidak boleh ditinggalkan," ungkapnya.
Sementara itu Direktur RSUD Ddr. Soetomo Cita Rosita Sigit Prakoeswa mengatakan, pemisahan bayi kembar siam Azizah dan Azzahra melibatkan 126 tim medis. Pemisahan bayi kembar siam yang dialami Azizah dan Azzahra memiliki kesulitan khusus karena panggul dempet, maka tulang belakang isinya saraf dan menjadi kesulitan.
"Alhamdulilah selama 18 jam hasil operasi berjalan lancar dan bayi kembar selamat. Tim medis mengatakan stabil dan wajahnya ceria. Tolong dipantau untuk tumbuh kembangannya dan teman-teman di Ngawi berkomunikasi dengan teman-teman di RSUD dr Soetomo jika ada hambatan dalam perawatannya," tutupnya.(dev/rd)