Rumah Padat Karya Gunung Anyar Jujukan Belajar Mahasiswa 2 Negara

Selama lima hari, Surabaya menjadi laboratorium hidup bagi puluhan mahasiswa internasional dalam Program Freshmore Asian Cross-curricular Trips (FACT).

Rumah Padat Karya Gunung Anyar Jujukan Belajar Mahasiswa 2 Negara
Lurah gunung Anyar Julius Gunandar (tengah) bersama dua mahasiswa internasional saat memanen kangkung.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Selama lima hari, Surabaya menjadi laboratorium hidup bagi puluhan mahasiswa internasional dalam Program Freshmore Asian Cross-curricular Trips (FACT). Ini merupakan kolaborasi antara SUTD-Singapore dan PCU-Surabaya untuk memberi pengalaman belajar yang nyata bagi mahasiswa dalam mengatasi permasalahan sosial masyarakat.

Kota Pahlawan kembali membuktikan eksistensinya sebagai lingkungan belajar yang nyata bagi 64 mahasiswa dari Singapore University of Technology and Design (SUTD) dan Petra Christian University (PCU). Dalam Program FACT yang diadakan SUTD, para mahasiswa lintas budaya ini terjun langsung untuk mengidentifikasi dan mencari solusi atas permasalahan sosial masyarakat.

Berlangsung mulai 13-17 Januari 2025, mereka berkesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan para pelaku UMKM di Rumah Padat Karya (RPK) dan Kedai Kopi Edu Farm, Gunung Anyar, Surabaya. Selama berbaur dengan masyarakat, mereka akan mempelajari dan menggali lebih dalam tentang kemandirian ekonomi dan smart community yang ada di sana.

“Setelah melakukan social visit di Gunung Anyar, Selasa (14/1), mereka akan develop sebuah website atau aplikasi sebagai solusi dari permasalahan sosial yang ada. Sebelum itu, Senin (13/1), setiap mahasiswa juga telah menerima penjelasan tentang social issues yang terjadi di Surabaya, khususnya di area Gunung Anyar,” rinci PIC Kegiatan Lily Puspa Dewi.

Dalam pembuatan project, mahasiswa dua negara ini didampingi beberapa dosen Petra Christian University. “Akan ada penyampaian materi juga dari para dosen yang membantu mahasiswa menyusun projectnya, beberapa diantaranya adalah tentang Machine Learning dan Data Visualization,” imbuh Lily yang juga dosen Informatics itu.

PIC dari SBM Petra Christian University Vido Iskandar menambahkan, pada hari terakhir, para mahasiswa akan mempresentasikan konsep idenya dan hasil prototype berupa website atau artikel sebagai solusi untuk permasalahan sosial kepada perwakilan Rumah Padat Karya Gunung Anyar.

“RPK ini merupakan program pemberdayaan masyarakat dari Pemkot Surabaya untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, project para mahasiswa ini harapannya bisa membantu pemerintah setempat untuk semakin memajukan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Sejalan dengan tujuan FACT, program imersi mancanegara SUTD ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam mengatasi tantangan keberlanjutan di wilayah yang dikunjungi. (diy/rd)